Penanaman mangrove yang dilakukan di kawasan aliran sungai Rangkui ini sebagai upaya menahan abrasi sekaligus rehabilitasi mangrove yang sudah banyak rusak di kawasan tersebut.
Setelah ditanam, mangrove ini akan dirawat bersama masyarakat di sekitar. Hutan Mangrove juga berfungsi sebagai tempat hidup biota laut seperti ikan kecil, kepiting ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Asisten III Bidang Administrasi dan Pemerintahan Kota Pangkalpinang, Ahmad Subekti mengapresiasi PT Timah Tbk yang telah menginisasikan penanaman mangrove di kawasan ini.
Ia menjelakan, kawasan ini menjadi salah satu langganan banjir di Kota Pangkalpinang, sehingga dengan adanya mangrove yang berfungsi untuk menahan abarasi bisa mengurangi dampak banjir bagi warga.
“Pemkot Pangkalpinang memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT Timah Tbk atas inisiatif melaksanakan kegiatan ini. Kita berharap ini dijaga oleh masyarakat karena ini bisa dikelola menjadi destinasi wisata. Kita minta masyarakat untuk menjaga, jangan setelah ditanam tidak dipelihara,” katanya.
Kasi Pencemaran Air Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang, Desly Herlinawati menjelaskan, di Kota Pangkalpinang luasan hutan mangrove tidak mencapai 500 hektar dengan kondisi mangrove yang banyak rusak akibat aktivitas manusia, kondisi alam, dan juga penambangan ilegal.