Menurut Erfian, ini merupakan bentuk sosialisasi kepada pihak sekolah untuk dapat mendata siapa saja siswa yang tidak mau divaksin, agar bisa dilakukan tindaklanjut dari permasalahan tersebut.
“Ini adalah sosialisasi agar percepatan vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun dalam beberapa waktu ke depan akan menyamai Kabupaten yang lain, karena Kabupaten/Kota yang lain rata-rata sudah berada diangka 90 persen dan kita masih diangka 66,10 persen,” terangnya.
Ia pun mengakui kendala utama vaksinasi anak ini karena adanya penolakan dari orangtua/wali murid.