Untuk menyelesaikan permasalahan tenaga kerja ini, Gubernur Erzaldi meminta Yulianto dari perusahaan jasa untuk berkoordinasi dan mencari tenaga kerja tersebut.
“Ini perusahaan jasa, kalau pemilik gudang, atau pun buruh berprinsip kalau ada hajatan tidak masuk, minggu tidak masuk, nanti bisa-bisa mall restoran tidak buka. Ini konsekuensi perusahaan jasa. Harus bisa mengatur _shift._ Dalam seminggu ada yang libur Senin, Selasa, Rabu, Kamis. Ini tidak perlu kenaikan upah. Bisa diatur dalam kontraknya,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya di pelabuhan ini belum diterapkan sistem _shift._ Sehingga pengiriman di hari libur dan hari besar tertunda. Untuk itu, Gubernur Erzaldi berharap ritme pekerja dapat di ubah. Jam kerja tetap sama tapi hari kerja yang dinamis. (Adv)