Maka Menko Marves juga meminta semua pihak di pemerintahan untuk dapat menyelesaikan terlebih dahulu seluruh hambatan yang ada, terutama hambatan lahan yang sering mengganggu rencana pembangunan.
“Mari kita wujudkan Manado-Likupang dan Bangka Belitung sebagai destinasi wisata yang inklusif, berdaya saing dan mampu memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan secara berkelanjutan. Saya titip kepada Pak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk semakin menggaungkan kampanye #BanggaBerwisatadiIndonesiaAja secara lebih masif,” pintanya
Dalam rapat tersebut juga turut dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah dan perwakilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Pengembangan Pariwisata Babel Melalui Pola Camar Laut
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fatah mengapresiasi karena pada akhirnya finalisasi RIDPN/ITMP Babel terwujud. Menurutnya, Babel memiliki posisi sebagai salah satu tujuan wisata nusantara, yang telah diakui secara nasional.
Dia juga menyambut positif percepatan pengembangan pariwisata di Babel, yang dibungkus dengan pola “Camar Laut Bangka Belitung”, di mana pengembangan akan tersebar di dua pulau besar, yaitu Bangka dan Belitung.
“Namun diperlukan penguatan konektivitas antar kedua pulau (Pulau Bangka dan Belitung),” ungkapnya.
Adapun lingkup kegiatan RIDPN/ITMP ini didasarkan pada konsep empat pilar pembangunan pariwisata, yaitu pengembangan destinasi pariwisata, pengembangan industri pariwisata, pemasaran pariwisata, dan sumber daya manusia kelembagaan pariwisata.