“Keluarga lah yang harus menjadi fokus perhatian kita, keluargalah yang juga harus kita berdayakan karena keluarga merupakan unit terkecil masyarakat. Sehingga apabila keluarga-keluarga di Indonesia ini dapat kita berdayakan sesuai dengan potensi dan kebutuhannya, maka berarti gerakan PKK juga berpotensi memberdayakan masyarakat secara keseluruhan,” jelasnya.
Gubernur menambahkan, peringatan HKG PKK ke-50 menjadi momentum untuk menggelorakan 10 program pokok PKK sesuai dengan prioritas program sebagaimana yang telah ditetapkan berdasarkan permasalahan yang dihadapi dan potensi yang dimiliki, serta mewujudkan peranan tim penggerak PKK sebagai mitra kerja pemerintah yang strategis dalam mendukung terlaksananya program pemerintah yang sinergi dengan 10 program pokok PKK.
Tim Penggerak PKK bersama perangkat daerah yang membidangi pemberdayaan masyarakat harus mampu saling bersinergi. Peran besar TP PKK dibutuhkan, oleh sebab itu keduanya harus saling mendukung dan memahami tugas pokok dan fungsi masing-masing pada saat menyusun program kegiatan perangkat daerah sudah memiliki pola panduan dan indikator yang jelas sudah ada tupoksi masing-masing Yang harus dipatuhi. oleh karena itu perlu adanya keselarasan agar baik TP.PKK maupun perangkat daerah bisa menjalankan programnya dengan baik pula.
“Dalam menghadapi pandemi saat ini, peran serta perempuan menjadi garda terdepan bagi keluarga untuk meminimalisir permasalahan dalam keluarga baik dalam segi ekonomi dan kesehatan. Sehingga dengan gerakan PKK menjadi sarana untuk mengedukasi masyarakat perihal menjaga kesehatan diri dan keluarga terutama menghadapi permasalahan dalam penanganan Covid 19 dan prevalensi angka stunting yang masih tinggi,” tambahnya.
Tak hanya itu, ia menginginkan TP PKK juga mampu mengajarkan kepada masyarakat, bagaimana menjaga keselamatan agar siaga tanggap dan tangguh terhadap bencana.