“Hal ini ada yang senang, ada juga yang tidak senang. Terlepas dari itu semua, ini adalah rangkaian perubahan menuju arah yang lebih baik lagi. Perkara ada yang suka ataupun tidak suka, saya serahkan pada kawan-kawan,” ungkapnya.
Termasuk juga, lanjutnya, terkait perjalanan dinas yang sebelumnya hanya dilakukan oleh orang-orang yang sama. Alhamdulillah, di era dirinya bersama sang wakil gubernur Abdul Fatah, hal itu tidak lagi terjadi, dan diharapkannya hal ini benar-benar bisa dirasakan oleh seluruh ASN.
Tak lupa setelah mengenang dan mengingatkan kembali bagaimana perubahan-perubahan harus dilakukan agar dapat membentuk karakter dan meningkatkan etos kerja, secara pribadi dan atas nama keluarga besarnya, Gubernur Erzaldi meminta maaf.
“Selama kami menjabat, saya dan istri mohon dibukakan pintu maaf, silaturahmi ini semoga tidak terputus karena insyaAllah membawa rezeki, kesehatan, serta umur panjang,” ungkapnya.
Selama tiga tahun kedepan, dirinya akan terus rutin baik ke Pulau Bangka maupun ke Pulau Belitung karena apa yang telah dilakukannya semasa menjabat kemarin, harus tetap berjalan, seperti UMKM, Gekraf dan lainnya. Bagi ibu Melati, hal ini telah menjadi gerakan hati yang tanpa diminta terbawa untuk membantu agar semua tetap bergerak.
Rezeki dari Allah selama 18 tahun ini bagi keluarganya khususnya bagi putri bungsunya, sangat menggembirakan, karena sejak lahir dia merasa waktunya tersita oleh waktu sang ayah yang saat itu menjadi pejabat (sejak anggota dewan).
“Waktu saya untuk anak-anak hanya Sabtu dan Minggu. Anak sulung kami bahkan kerap kami tinggal sejak usia 5 tahun bersama kakek neneknya,” ungkapnya.