Gubernur Erzaldi: Walau Tak Menjabat Lagi, Tapi Membangun Negeri Tidak Berhenti

Bagikan

“Tanggal 20 (Mei 2022) mendatang akan ditandatangani industrialisasi pengelolaan mineral ikutan antara Menko Manives, dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) bersama salah satu perusahaan di Bangka Belitung. Ketika prototype ini terjadi, listrik akan sangat dibutuhkan,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, tahun ini pula akan dibangun dan dikembangkan salah satu hilirisasi mineral ikutan, yaitu pengelolaan smelter ilmenite yang di dalamnya terkandung titanium dan besi. Pengembangan yang dilakukan seiring dengan kebijakan Presiden Jokowi yang akan mengurangi ekspor timah balok mulai 2023 ini, akan menjadi investasi yang menjanjikan.

Demi lancarnya rencana itu, paling tidak membutuhkan energi listrik 5 megawatt. Untuk itu, Gubernur Erzaldi berpesan kepada PLN Babel agar penambahan ketersediaan energi di Babel terus berlanjut. Ketika hal ini bisa dipertahankan, sumbangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tidak lagi besar di sektor pertambangan saja, tetapi perikanan, kehutanan, kelautan, perkebunan dapat melebihi sektor pertambangan

“Termasuk tambak udang, per 6 hektar membutuhkan 1 megawatt daya listrik. Seribu hektar saja, habis cadangan energi yang tersedia saat ini. Untuk itu kita harus siap,” katanya.

Pesan juga disampaikan Gubernur Erzaldi kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) berkenaan dengan persiapan forum Group of Twenty (G20). Pertemuan menteri pembangunan ini dikatakannya harus disambut, karena merupakan kegiatan yang mendunia. Apalagi, terpilihnya Pulau Belitong sebagai tuan rumah setelah dirinya berhasil meyakinkan 3 menteri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *