“Pada lebaran lalu saya bertemu Deputi dari Menko Perkonomian, dan kami menjadwalkan pada 25 Mei akan melakukan pertemuan dengan Dubes Rusia, Ukraina, Australia, dan Belanda. Secara non formal memang, bukan sebagai gubernur tapi panitia nasional G20. Jadi, kita jadikan Pulau Belitong betul-betul bisa mendamaikan dunia,” katanya.
Pembangunan Jembatan Batera (Bangka-Sumatera) juga tidak terlepas dari perhatian Gubernur Erzaldi. Ia berpesan agar progres dari Kementerian PU yang sudah pada tahap DED ( Detail Engineering Design ), dapat direalisasikan, walaupun sebelumnya dijanjikan pembangunan dilakukan pada tahun 2030.
“Saya sampaikan, 2030 sudah ganti presiden, saya sampaikan jika bisa di masa Pak Jokowi sudah dilakukan peletakan batu pertama. Jika terjadi, Insyaallah ini adalah puncak kebangkitan Babel akan mendunia, menjadi daerah terpandang,” ungkapnya.
Erzaldi memastikan dirinya tidak akan berhenti mengabdi membangun tanah kelahirannya selepas jabatan gubernur. Sebab menurutnya, membangun Babel merupakan tanggung jawab sebagai putra daerah, sekaligus bentuk kecintaan terhadap Bangka Belitung. Ia juga mengungkapkan prinsipnya yakni “ketika bisa membantu orang lain dan kebahagiaan orang lain, adalah suatu energi yang tidak bisa dinilai”.
“Kita akan bertemu kembali dan kita jaga silaturahmi. Usai kepemimpinan kami, kegiatan kami berdua bersama akan membawahi ‘Erzaldi Rosman Institude’ yang akan bergerak di bidang sosial, olahraga, keagamaan, keagamaan dan pendidikan,” jelasnya. (*)