“Jadi kita melakukan riset yang sifatnya terpadu dengan mengkombinasikan tiga (3) budidaya yaitu udang vaname, lele, dan unggas betelur yang dapat di integrasikan di halaman perkarangan,” beber Rektor UBB ini.
Selain itu, menurutnya inovasi seperti ini juga bisa berkontribusi untuk ketahan pangan, karena bisa dilakukan di mana saja.
“Ini yang membedakan riset dengan bisnis skala besar, kalo ini memang teman-teman berinovasi agar rumah tangga dapat berkontribusi untuk mendorong ketahanan pangan lokal melalui tiga (3) jenis budidaya tadi di pekarangan masing-masing,” sambungnya.
Menurut Ibrahim, tentunya hal inilah menjadi kekuatan dari riset tersebut, karna ketika riset itu selesai lalu biaya awal serta pengembalian modal sudah dapat ditung serta riset berhasil.