Rencana pendirian PTN-K idealnya mengikuti semangat dan spirit Reformasi tersebut. Pendirian suatu PTN memerlukan dukungan semua elemen masyarakat lokal atau daerah. Bahkan pendirian suatu Program Studi pun mesti memperhatikan elemen pengguna atau “stakeholders”. Tanpa ada dukungan aspirasi berbagai elemen masyarakat dalam suatu kebijakan bisa jadi berpotensi tumbuhnya benih-benih konflik ke depan.
Keberadaan masyarakat Melayu Bangka-Belitung sebagai mayoritas berdasarkan etnis dan agama patut menjadi perhatian terdepan dalam memberi masukan suatu kebijakan krusial, seperti rencana pendirian PTN-K ini. Dalam perspektif sosiologis, apabila mayoritas menjadi super-ordinate dan minoritas sebagai sub-ordinate dalam berbagai dimensi kehidupan (terutama dalam bidang politik dan ekonomi), maka masyarakat tersebut akan berpeluang besar menjadi aman, tenteram, dan kondusif. Sebaliknya, bila mayoritas cenderung tersubordinasi dan minoritas cenderung super-ordinate, potensi konflik sangat terbuka.