“Kita bayangkan tenaga guru kita masih banyak kurang, kita berharap kawan kawan yang honorer itu bisa diprioritaskan untuk menjadi PPPK, tapi harus sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku serta mereka harus mengikuti proses,” tukasnya.
Dengan jumlah guru SMA dan SMK yang kurang, karenanya pihak sekolah dan Dinas Pendidikan sebelumnya telah merekrut tenaga honorer untuk mengisi kekosongan tenaga guru. Untuk itu, tenaga honorer bidang pendidikan di SMA dan SMK menurut Marsidi, harus mendapatkan prioritas.
“Dan kita berharap banyak yang bisa lulus (guru honorer SMA dan SMK), karena kita tau guru kita kurang. Tenaga guru kita di sekolah menengah baik SMA maupun SMK masih kurang. Jadi kita berharap mendapatkan prioritas,” tambahnya.
Lebih lanjut, anggota dewan dari Derah Pemilihan Kabupaten Bangka Selatan ini mengatakan, meski nantinya mendapatkan prioritas dari pemerintah tidak serta merta membuat para tenaga honorer pendidikan melupakan persyaratan, seleksi dan proses lainnya dalam rekruitmen PPPK.
Karena pastinya tenaga pengajar yang terpilih harus sesuai dengan latar belakang pendidikan dan sudah memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun menjadi tenaga honorer di sekolah.