“Tapi kita usahakan untuk melakukan percepatan, dimana tim melakukan tugasnya siang dan malam (penambahan jam kerja), termasuk konsultan pengawas yang _standby,_ jadi kita berupaya untuk selesai tidak terlalu jauh dari tenggat waktu. Sedangkan untuk alkes (alat kesehatan), sudah ada alat yang masuk dan sudah disimpan sesuai rekomendasi penyedia supaya alatnya tidak rusak,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan jika ruangan sudah siap, alat akan masuk dan akan di uji fungsi (beberapa tes) sampai akhirnya akan diverifikasi sampai ke Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) atau perizinan akhir.
Disamping itu, dr. Ira Ajeng mengatakan saat ini pihaknya masih ada kekurangan, yakni SDM (Sumber Daya Manusia) dengan kompetensi khusus untuk radioterapi. Ia berharap agar dalam hal ini, BKPSDMD (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah) dapat membantu untuk menambah SDM yang dibutuhkan. (*)