Namun, simbolisme bunga mawar itu juga berduri. Sering mengigit dan punya karakter pendiam. Rusdianto juga kerap melawan kezaliman kekuasaan, baik yang terjadi pada dirinya tidak akan dilupakan. Ingatan (memori) Rusdianto dalam perjalanan hidup sejak lahir hingga dewasa, tetap ingat. Baik kebaikan orang lain hingga kezaliman orang lain pada dirinya.
Karena itulah, Rusdianto kerap jadikan bunga mawar lambang hidupnya dan warna yang disukainya yakni hijau hitam merah dan pink. Diantara warna tersebut paling mencolok warna merah dan pink. Warna tersebut melambangkan seluruh karakter, jiwa dan corak kehidupannya.
Bunga mawar memberi arti bagi kehidupan dan perjalanan spritualitas maupun humanisasi seorang Rusdianto. Perubahan soal warna sesuai masa dan waktu perjalanannya. Baginya warna merah hijau dan pink adalah paling sempurna untuk gambarkan hubungan sosial, saling membantu, perjuangan, semangat, persahabatan dan menyayangi kedua orangtuanya. Apalagi Mawar pink terkesan simbol cinta pada kemanusiaan, romantisme, rasa syukur, dan apresiasi terhadap kehidupan yang di jalaninya sebagai penghargaan atas takdir Tuhan sehingga hidupnya berprinsip “sepanjang hidupnya tetap akan menjadi orang yang mengurus segala kepentingan rakyat.
Rusdianto sebenarnya, penuh kelembutan dan kekaguman pada dunia politik dan gerakan rakyat. Dia telah lama menyatukan hati dan jiwanya bersama rakyat. Mau dan rela memasang badan untuk kepentingan rakyat. Dia sempat dilaporkan oleh seorang menteri dianggap cemarkan nama baik.
Itulah, kalau kita bertanya apa yang Rusdianto perjuangkan bukan untuk pribadinya. Bahkan untuk rakyat yang sedang lapar akibat kebijakan. Itulah Rusdianto lambangkan kemurnian, kepolosan, kebajikan, simpati, dan spiritualitasnya dijadikan tanggung jawab sosial untuk pembelaan rakyat. Bukan untuk pribadi dan keluarganya. Rusdianto seperti Bunga Mawar yang sangat lengkap dan unik. Apapun warna bunga mawar selalu ada Rusdianto dalam warna itu.
Kisah perjalanan Rusdianto sangat unik untuk ditulis dan sulit dilupakan. Karena dimensi dalam kehidupannya penuh tantangan. Perjuangan paling mengesankan itu agar pendidikannya di Mataram berlanjut. Dia pulang ke Bonto Desa Labuhan Bontong untuk membantu bapaknya yang telah kontrak atau menyanggupi pekerjaan paling berat.
Pekerjaan itu bukan main bebannya untuk diselesaikan, yakni membongkar beton jembatan Bonto yang masuk dalam proyek pelebaran jalan dan perbaikan jembatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Proyek itu tahun 2004. Rusdianto sang pekerja keras dan jagoan itu membongkar beton jembatan Bonto hanya dalam sehari. Begitu perkasa bekerja modalnya semangat, memukul beton dengan palu seberat 5 kilogram dan linggis panjang besar. Alatnya cuma dua itu saja.
Karena ijin Allah, untuk melanjutkan pendidikan dari biaya proyek bernilai 3juta rupiah tersebut, Rusdianto memukul, meruntuhkan dan menggali beton jembatan hanya dalam sehari. Tenaga kuda dan tangan besi, kalahkan tenaga eskavator. Proyek galian itu pun selesai dalam sehari.
Belum tentu orang lain bisa merasakan pahitnya kehidupan Rusdianto. Dia sudah lewati semua jalan terjal, bahagia dan sakit – sakitan. Sebagai keluarga dan tetangga depan rumah orangtuanya menyaksikan sendiri oleh mata kepala tentang sebuah cerita hidup perjalanannya. Saya bangga kelahiran Rusdianto yang dulunya banyak dihina dan dicaci maki. Sekarang, menjadi tokoh nasional yang disegani dan sangat populer.
Ketika Rusdianto menjadi calon Menteri Kelautan dan Perikanan tahun 2021 lalu, walaupun itu diluar nalar berpikir masyarakat. Tetapi faktanya Rusdianto mampu memberi arti penting dalam kehidupannya dan mau berjuang untuk masyarakat. Semua masyarakat desa Labuhan Bontong berdoa setiap hari dan bahkan hari Jum’at mendoakan Rusdianto menjadi menteri. Soal realitas takdir jadi menteri atau tidak, itu soal lain. Hanya Allah yang mengerti perjalanan kehidupan Rusdianto.
Rusdianto sudah mampu mengangkat derajat harkat martabat masyarakat Pulau Sumbawa, wabil khusus Desa Labuhan Bontong. Siapa lagi yang harus kita banggakan sebagai penerus generasi mendatang. Kalau bukan Rusdianto yang harus kita dukung, lindungi dan tokoh sepanjang masa.
Sesuai apa yang Rusdianto ungkapkan “saatnya Kaum Muda Memimpin dan Peran Aktif Urus Rakyat.” Itu pertanda Rusdianto telah menyerahkan sebagian besar waktu, tenaga, materi, dan pikiran untuk masyarakat. Seperti Rusdianto yang rakyat cari dan mari kita ciptakan pemimpin aktif urus rakyat. (*)