Kedua; bangun Ma’had sekolah Bahasa Arab se- Indonesia di setiap kampus Muhammadiyah, terutama di Surabaya, Malang, Sulawesi Selatan dan lain-lain. Ketiga, Bangun Masjid se-Indonesia khusus Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang terpilih dalam beberapa kategori desa – desa yang belum ada masjid.
Keempat, program mendatang akan dibangun sekolah D2 Bahasa Arab dengan Infrastruktur: Gedung maupun masjid untuk setiap Pimpinan Daerah Muhammadiyah se NTB. Kelima, menyerap tenaga kerja Sarjana, Magister, dan Doktoral Bahasa Arab maupun keilmuan lain se – NTB.
Keenam, Abu Dabi sudah menyatakan siap sedia memberikan bantuan hibah ke Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) berupa Kapal Rumah Sakit yang lengkap dokter, obat – obatan, perawat, alat kesehatan untuk melayani kesehatan gratis masyarakat NTB.
Tentu, bekerja dalam sunyi itu membuahkan hasil untuk Muhammadiyah, umat, bangsa dan negara. Penulis sangat mengetahui itu. Perjalanan Kemuhammadiyahan Abdul Wahab tidak kemaren sore. Habis manis sepah dibuang. Sudah berkelok – kelok jalan panjang meniti cinta, beramal, dan membesarkan Muhammadiyah.
Sekian sekelumit perasaan untuk kakanda Abdul Wahab sang mentor yang tidak mengekang pemikiran para anak – anak muda yang memiliki bakat dan potensi. Baginya, sang mentor bukan menciptakan dalam arus yang sama. Tolak ukurnya output apa yang dikerjakan untuk umat.
Selamat kanda Drs. H. ABDUL WAHAB, SAg, M.Ag atas Jabatan Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram Periode 2022 – 2026. Insha Allah berkah dan terus memberi inspirasi untuk umat. Dibalik kegelisahan, ditengah ombak menggulung, pemimpin harus lahir dari laut yang ganas. Bukan dari laut tenang. Kesabaran, terbuka, dan tawaddu’ adalah cahaya binar menyambut terbitnya sang fajar dari ufuk timur untuk kembalikan otentisitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan.