Kebijakan penangkapan ikan terukur memberikan kemudahan akses bagi kapal perikanan dengan sistem registrasi kapal. Khususnya perairan kepulauan seperti NTB, Sulawesi, Maluku, Natuna dan lainnya. Kebijakan ini, sekaligus melihat sejauh mana komitmen pemerintah dan konsistensi untuk mendukung konservasi dan pengelolaan sumber daya ikan tuna melalui pengembangan manajemen perikanan tuna nasional yang bersinergi dengan industri perikanan dalam menjaga habitat tuna. Kebijakan dan program penangkapan ikan terukur untuk pengelolaan perikanan yang berkelanjutan yang memberi manfaat dan meningkatkan perekonomian nelayan
Indonesia adalah pemimpin Ikan Tuna Dunia yang mendorong praktik berkelanjutan dan bertanggung jawab. Faktanya, tuna Indonesia menjadi komoditas spesial bagi negara – negara dunia lainnya. Letak Indonesia yang sangat strategis di antara dua samudra (Hindia dan Australia) menjadikannya lokasi migrasi yang cocok bagi tuna. Salah satu daerah pemasok tuna di Indonesia adalah Maluku Utara, Pulau Sumbawa, Kaltim, Natuna, dan Sulawesi Selatan yang sebagian besar telah diekspor ke berbagai negara salah satunya Amerika Serikat, Vietnam, Korea Selatan, dan Jepang
Pembeli produk tuna Indonesia di kancah internasional, tergabung dalam IPNLF, yaitu Anova Food, Fish Tales, Followfish, Frinsa del Noroeste, Green World Company, Migros Group, MMP International, Sainsbury’s, Salica, Sea Delight Europe, SL, Tri Marine, Tuna Solutions dan World Wise Foods. Skema kerja sama dengan MSC dan asosiasi perikanan tuna yang didukung oleh IPNLF ini tidak dipungut biaya sama sekali untuk mendapatkan sertifikat tersebut.
Namun, walaupun bangga sebagai pemimpin tuna global, maka pemerintah terus mendorong para pengusaha untuk berpihak pada nelayan agar penangkapan tuna perhatikan sustainability untuk keberlanjutan sumberdaya tuna, traceability untuk mencegah IUU fishing, dan accountability dengan pemanfaatan tuna harus sesuai dengan prinsip pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab sehingga mendapatkan nilai kesejahteraan bagi nelayan dan dunia melihat komitmen Indonesia dalam menjaga habitat tuna.(OB)