“Jadi bulan depan sudah bisa dijalankan untuk kecamatan Mentok. Nanti kita akan melibatkan semua kades dan kecamatan. Intinya adalah bagaimana 119 itu bisa memaksimalkan pelayanannya. Jadi masyarakat jika mengalami kecelakaan atau ada hal-hal yang urgen butuh segera bantuan, bisa menggunakan PSC 119 ini,” Ujar Bong Ming-Ming
Terpisah, ditemui di ruang kerjanya seusai launching 119 ketika ditanya bagaimana kesiapan Dinas Kesehatan Babar terhadap hal ini , Sapi’i Rangkuti kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat mengatakan bahwa ini bukan program main-main.
“Dengan dilaunchingnya PSC 119, kita ujicoba dulu untuk di kecamatan Mentok. Untuk sementara kita masih menggunakan ambulans yang sudah ada. Nanti kita pikirkan apakah menggunakan dana APBD atau dana DAK. Ke depan memang harusnya unit yang baru. Personilnya sendiri terdiri dari 26 orang dengan perincian 4 orang supir dan 22 orang perawat. Untuk saat ini kita baru bisa melayani maksimal 30 km. Untuk di luar wilayah Mentok, kita paling hanya menambah unit ambulansnya saja untuk sementara ini. Kita memang bekerjasama dengan salah satu provider dalam halnini Telkomsel untuk penggunaan aplikasi 119 ini.
Tadi pada saat briefing, saya sudah tegaskan kepada anak-anak petugas bahwa mereka harus siap, jangan sampai ada telepon panggilan gawat darurat yang tidak terlayani, khususnya malam hari. Jadi dari awal sudah saya katakan jika tidak sanggup, lebih baik mundur dari sekarang supaya tidak menjadi masalah baru.
Dan satu hal yang penting harus masyarakat ketahui layanan ini diperuntukan khusus pada masyarakat yang mengalami kegawatdaruratan. Bukan semua jenis kondisi penyakit harus menggunakan layanan ini. Jadi diprioritaskan bagi kondisi yang benar-benar gawat dan darurat. Jangan sampai terjadi miss atau salah persepsi dari masyarakat Babar tentang program ini, ” Ujar Sapi’i Rangkuti menutup perbincangan. (OB)