Diakuinya, Bangka Belitung tidak mungkin dilepaskan dari sejarah Kesultanan Palembang Darussalam, karena dari Bangka inilah ibunda dari Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) I berasal dari Muntok.
“Bahkan dari sinilah dimulai Kesultanan Palembang Darussalam mencapai masa keemasannya, ketika itu SMB I merupakan cucu dari pendiri Kesultanan Palembang Darussalam mulai membesarkan kesultanan ini,” ujarnya.
Dikatakan Sultan, pada masa itu dibangun Benteng Kuto Besak, Masjid Agung Palembang, pemakaman umum yang saat ini masih ada dan menjadi herritage bagi semua masyarakat.
“Pembangunan ini tidak terlepas dari sumbangsih dari Bangka Belitung yang kita ketahui sebagai daerah penghasil timah yang kaya, bahkan bangsa Eropa ingin mengelola timah ini, bahkan jaman Belanda masuk, mereka mau mengelola semuanya sehingga diadu domba lah kita semua, mungkin masa itu pembangunan yang ada di Kota Palembang merupakan hasil kontribusi dari Bangka Belitung ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, rasa kekeluargaan dan keakraban ini harus terus dipererat, salah satunya dengan bersama-sama melestarikan budaya Melayu, karena kita masyarakat yang masih serumpun, yakni Melayu.