Untuk mencegah dan mengatasi hal tersebut, Sugianto menjelaskan perlu adanya intervensi spesifik pada sasaran layak hamil dan masalah stunting yang diatur mekanisme skrining layak hamil dan skrining stunting oleh rumah sakit, Puskesmas, hingga Posyandu, sebagai ujung tombak dalam melakukan penanganan tindakan kedokteran dan medis lainnya.
Sekda mengujarkan sehubungan dengan hal tersebut peran stakeholder sangat penting untuk upaya penurunan AKI dan stunting di Bangka Tengah.
“Semoga dengan kegiatan ini bisa membentuk tim jejaring skrining layak hamil dan stunting, serta terbentuknya alur rujukan dan jejaring antara Fasyankes dalam penanganan stunting,” harap Sekda Bangka Tengah. (**)