“Mereka ini biasa bekerja mulai jam 23.00 WIB hingga 06.00 WIB Bang. Nah kalo siang mereka istirahat. Tetapi malam ini mereka lebih cepat aktivitasnya, baru jam delapan lewat sudah beroperasi,” ujar Dian.
Dian mengaku mewakili sebagian warga RT 5 Desa Padang Baru meminta aparat terkait untuk menertibkan para penambang yang merusak Kolong Seperitus tersebut.
Diakui Dian, sejak sebulan musim kemarau ini, banyak warga membutuhkan air bersih dari Kolong Seperitus.
“Di sinilah kami mendapatkan air untuk mandi, cuci dan kebutuhan hidup Bang. Sebenarnya bukan warga Padang Baru saja yang ke sini. Ada juga dari Air Itam dan Semabung Bang. Tetapi sekarang airnya lah tercemar aktivitas TI ini. Kemana lagi kami cari air yang bersih. Cobalah cari lokasi lain, jangan karena alasan mencari rezeki tetapi mengganggu orang lain,” ungkap Dian.
Dian berharap semoga dengan dipublis ini, akan ada tindakan konkrit dari APH maupun pihak Satpol PP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Mereka itu jelas-jelas illegal, tetapi kok tutup mata,” tandas Dian. (JB/okeyboz)