Namun dibalik “COST” politik, kita tidak bisa mengesampingkan “MONEY” politik. Apalagi politik uang di Indonesia sudah menjadi budaya, sebagaimana kata Andi Wasis Komisioner KPUD Jember, dikutip dari Suara Timur Online.
Menurutnya, banyak caleg yang memiliki ambisi, rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, demi untuk mendapatkan suara. Tapi penulis yakin, tak semuanya demikian. Baik itu peserta kontestasi maupun pemilihnya.
Apapun cara mereka, yang terpenting perbedaan pilihan dalam pesta demokrasi lima tahuan tersebut tidak membuat kita anak Bangsa bercerai apalagi terpecah belah. Jangan lupa 14 Februari datang ke TPS terdekat, gunakan hak pilih anda.
Oleh : Anthoni Ramli Jurnalis Babel