Namun apa hendak dikata, harapan sawit tumbuh sempurna dan menghasikan buah yang maksimal, kini pupus sudah.
Sejak satu bulan belakangan ini, buangan limbah tambak udang dari PT Utomo dan sejumlah tambak udang lainnya ke Sungai Melansat, telah membuat pemilik kebun sawit sekitar aliran Sungai Melansat Desa Penyak menderita.
Air limbah yang dibuang akhirnya masuk juga ke bandar dan siring-siring yang dibuat di tengah-tengah kebun sawit. Diduga, air yang sudah tercemar limbah tambak udang ini diserap oleh akar-akar pohon sawit. Akibatnya telah mempengaruhi pertumbuhan batang sawit dan panen.
“Sebelum ada pencemaran ini, alhamdulillah batang sawit tumbuh subur karena ketersediaan air yang cukup. Dengan adanya siring atau bandar-bandar ini, kebun sawit kami tidak terpengaruh dengan musim kemarau Pak. Karena kebutuhan air cukup dari saluran-saluran yang dibuat ini,” ungkap warga ini.
Tetapi karena air ini sudah tercemar buangan limbah tambak udang, akibatnya juga berdampak negatif terhadap pertumbuhan batang sawit dan pertumbuhan buah.
“Sekarang air sudah meluber ke sawit-sawit kita. Bagaimana ini Pak Bupati dan Bapak-Bapak Dinas Lingkungan Hidup Bangka Tengah dan Provinsi, apa gawi ikak?,” tanya warga ini.
Pengelolah Tambak Udang PT Utomo, Jani Sumitro yang dihubungi Tim Jobber pada Senin (26/8/2024) sekitar pukul 18.53 WIB, belum merespon konfirmasi yang disampairkan melalui pesan WA.
Konfirmasi dari Tim Jobber hanya dibaca oleh Jani Sumitro.