Menurut Kementerian Pertanian, pertanian presisi adalah sistem pertanian yang mengintegrasikan strategi manajemen dan teknologi yang mengefisienkan penggunaan sumber daya untuk mendapatkan hasil maksimal dan mengurangi dampak buruk terhadap kelestarian lingkungan. Dalam konteks pemupukan, teknologi ini menggunakan sensor, drone, atau dengan perhitungan untuk menentukan dosis pupuk yang tepat sesuai kebutuhan tanah dan tanaman.
Di Bangka Belitung, upaya penerapan pertanian presisi masih terbatas. Ada juga beberapa kelompok tani yang telah mencoba menggunakan drone pemantau tanaman dan perhitungan keperluan untuk menentukan pola pemupukan. Hasilnya? Tentu saja efisiensi penggunaan pupuknya meningkat hingga 25%, dan produktivitas naik 15% .
Penerapan Pertanian Presisi
Meskipun manfaatnya jelas, tantangan utama penerapan pertanian presisi di Bangka Belitung adalah:
- Biaya Teknologi
Teknologi seperti drone dan sensor tanah membutuhkan investasi awal yang signifikan. Petani kecil mengalami kesulitan untuk menggunakan perangkat tersebut tanpa bantuan dari pemerintah atau pihak swasta.
- Kurangnya Pengetahuan
Banyak petani masih tidak memahami atau belum familiar dengan teknologi presisi. Diperlukan pelatihan dan pendampingan yang intensif agar mereka dapat menggunakannya secara efektif.
- Infrastruktur Terbatas
Penggunaan aplikasi berbasis data real-time terhambat oleh ketidakstabilan sinyal internet di sejumlah wilayah.