Masyarakat wilayah pesisir ialah bagian dari penduduk yang tinggal di wilayah pesisir, sangat bergantung pada pemanfaatan sumber daya perikanan dan lingkungan pesisir sebagai sumber utama penghidupan mereka. Oleh karena itu, mereka memengang peran kunci dalam mengelola sumber daya perikanan. Namun, pengelolaan yang berkelanjutan tidaklah mudah karena berbagai tantangan seperti illegal fishing, overfishing, penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan, pencemaran lingkungan, dan lainnya masih menjadi hambatan utama. Tantangan tersebut perlu ditangani dengan serius agar pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan dapat terwujud.
Untuk mendukung pengelolaan sumber daya perikanan yang optimal, masyarakat pesisir dapat melakukan berbagai langkah seperti berikut:
1. Menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir seperti ikan, mangrove, terumbu karang, dan padang lamun.
2. Menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah pencemaran yang dapat merusak ekosistem perikanan.
3. Melaporkan dugaan pencemaran yang dapat memengaruhi hasil perikanan kepada pihak yang berwenang.
4. Melaporkan kerusakan lingkungan pesisir yang menimbulkan kerugian, seperti abrasi atau kerusakan ekosistem.
5. Melakukan penangkapan ikan secara bijak, yaitu dengan tidak melampaui kemampuan populasi ikan untuk bereproduksi.
6. Menggunakan alat tangkap selektif yang hanya menangkap ikan target tanpa merusak ekosistem atau menangkap spesies non-target.
7. Mengawasi dan menegakan hukum laut sesuai dengan UU Nomor 45 Tahun 2009 demi mencegah aktivitas perikanan ilegal dan destruktif.