Oleh: Shafiqa Hasna (Mahasiswa Universitas Bangka Belitung)
OKEYBOZ.COM, OPINI — Perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar dalam dunia akuntansi. Otomasi proses, aplikasi berbasis cloud, hingga analisis data dengan kecerdasan buatan (AI) telah menjadi tulang punggung bagi banyak perusahaan dalam mengelola keuangan mereka. Namun, muncul pertanyaan penting: apakah teknologi ini benar-benar menjadi jawaban atas tantangan dalam akuntansi, atau justru membuka pintu bagi risiko baru?
Tidak dapat disangkal, teknologi mempermudah tugas akuntan. Sebuah studi oleh Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) menunjukkan bahwa lebih dari 58% perusahaan di dunia telah mengadopsi software berbasis cloud untuk mengelola akuntansi pada 2022. Dengan otomatisasi, tugas manual seperti pencatatan transaksi, rekonsiliasi bank, hingga pelaporan pajak dapat dilakukan lebih cepat dan akurat.
McKinsey Global Institute juga melaporkan bahwa sekitar 40% tugas dalam akuntansi dapat diotomatisasi menggunakan teknologi modern. Ini mencakup pengelolaan data, analisis laporan, dan bahkan prediksi arus kas melalui machine learning. Hal ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga meminimalkan kesalahan manusia, yang menurut International Federation of Accountants (IFAC), masih menjadi salah satu penyebab utama ketidakakuratan laporan keuangan.