Sementara itu, Tim Jobber sedang berusaha mengonfirmasi masalah ini dengan pihak PT SNS dan Kepala Desa Tanjung Labu, Pindo. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak terkait meskipun konfirmasi telah dikirimkan melalui pesan WhatsApp pada Sabtu (21/6/2025).
Pulau Lepar: Keindahan Alam yang Terancam Punah
Pulau Lepar adalah pulau terbesar ketiga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan luas sekitar 16.900 hektar. Pulau ini memiliki potensi besar baik dari segi alam maupun kehidupan masyarakatnya. Namun, ancaman terhadap hutan dan alam Pulau Lepar semakin nyata seiring dengan ekspansi perkebunan sawit yang semakin meluas.
Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin keindahan alam Pulau Lepar yang selama ini menjadi daya tarik bagi masyarakat dan wisatawan akan hilang begitu saja. Warga Tanjung Labu dan Pulau Lepar pada umumnya berharap agar pemerintah dan aparat penegak hukum segera turun tangan untuk menghentikan praktik penggusuran hutan yang semakin mengancam masa depan lingkungan dan kehidupan mereka.
“Kami ingin hutan kami tetap ada, kami ingin anak cucu kami bisa merasakan hasil alam yang ada di sini, bukan hanya perkebunan sawit yang menghabiskan semuanya,” kata Mo, menggambarkan harapan warga yang semakin terdesak. Mereka berharap agar pemerintah mendengar jeritan mereka sebelum semuanya terlambat. (Okey)