“Ini agenda rutin, namun tahun kemarin hanya diperuntukkan bagi sekolah negeri saja. Tahun ini secara nasional dan sekolah dari swasta juga,” tutur Anis.
Ia menjelaskan, persyaratan lomba langsung ditentukan dari pusat, yakni mengirimkan sepuluh foto, seperti nama ruangan, penunjuk arah seperti jalur evakuasi, dan nama papan sekolah.
Sedangkan penilaiannya melalui verifikasi faktual dari foto-foto yang dikirimkan dan tim pengkaji dari Kantor Pusat Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan mewawancarai pihak sekolahnya.
“Jadi dinilai seperti tulisan ruangan kaya toilet laki-laki dan perempuan karena biasanya di sekolah yang dipasang itu toilet pria dan wanita, sementara itu tidak benar,” ucapnya.
Penghargaan Wajah Bahasa tingkat nasional tahun 2020 ini diikuti 130 sekokah se Indonesia. 10 sekolah di antaranya masuk nominasi termasuk SMPN 2 Pangkalpinang.
Nantinya dari hasil penilaian verifikasi faktual ini, pemenangnya akan diundang pada acara puncak wajah bahasa melalui Daring.
“Tahun ini puncak Wajah Bahasa dilaksanakan secara Daring mengingat saat ini masih dalam masa Covid 19,” ucapnya.