Ia menyebutkan, enam starup yang mulai mengimplementasikan produk mereka dan memasarkannya untuk umum diantaranya Ayo speakup yang mulai membuka pengajaran public speaking ke masyarakat umum. Selain itu Artwork juga sudah mulai menerima banyak pesanan dari masyarakat umum untuk membuat lampu kertas daun nanas.
Selain itu, Tumpah.id juga telah mulai melakukan pengangkutan sampah di setiap rumah warga di sungailiat dengan biaya per Kilogram. Startup fishbox bahkan sudah melakukan penjualan produk ikan asin ke masyarakat serta ekspor ke Amerika Serikat. Untuk startup Koralko sudah melakukan penjualan karang hias ke masyarakat umum dan melakukan maintenance tank dan Babel Marketer sudah melakukan membantu branding UMKM dengan design branding di social media UMKM salah satunya madu RR.
Meski produk dan jasa yang para startup yang tergabung di Tinskubator mulai banyak dilirik masyarakat umum, namun masih tetap dilakukan inkubasi sesuai dengan tahapan. Dimana saat ini, mereka sedang menyelesaikan tahapan bootcamp.
“Pada tahapan bootcamp ini sejumlah startup yang tergabung dalam Tinskubator diberikan study case yang relate dengan PT Timah Tbk, misalnya Influenzer membantu mempromosikan 50 UMKM mitra binaan PT Timah melalui influencer agency,” katanya.
Sedangkan untuk Tumpah.id memberikan pendidikan yang berhubungan dengan pengolahan sampah dan maggot untuk para penerima beasiswa PT Timah Tbk di SMAN 1 Pemali. Untuk koralko membuat akuarium yang berisi karang. Startup Ayo Speakup melakukan pengajaran public speaking terhadap siswa asrama pemali. Untuk artwork sedanng mengerjakan project cocoon dengan melakukan pembuatan souvernir dari bahan pewter.