“Bank Indonesia tidak bisa sendirian, kami memerlukan sinergi dan koordinasi yang baik bersama pemda terutama melalui forum TIPD dan kami berupaya mencapai inflasi pada level yang terjaga pada kisaran sebesar 3 plus minus 1 persen artinya antara 2-4 persen secara tahunan. Alhamdulillah, Bulan Februari kemarin, inflasi Babel mencapai 2,58 persen,” ujar Agus.
Walaupun demikian, ia mengingatkan semua pihak terkait bahwa inflasi ke depan masih perlu diwaspadai karena beberapa resiko kenaikan antara lain sarana produksi import, harga pakan ternak dan dicabutnya HET minyak goreng kemasan dan beberapa komoditi lainnya.
“Untuk minyak goreng pada bulan Maret sampai dengan minggu ke 4 Maret 2022 kami telah simulasi ada tekanan inflasi. Tentunya ini sangat dipengaruhi kebijakan pemerintah untuk melepas HET yang semula dipatok Rp 14.000 kemudian dua minggu terakhir melonjak,” kata Agus. (Ver)