Kades Batu Belubang (saat ini sedang cuti) ini mengaku hanya bisa berharap, para pemilik tambang dan pekerjanya segera angkat kaki dari lahan milik mertuanya tersebut.
“Yang jelas kami tidak beri izin Pak. Semoga dengan adanya berita ini, pihak polisi atau satpol PP berani turun ke lokasi mengusir mereka,” harap Warsih.
Tim media ini sempat mengkonfirmasi kepada Babhinkamtibmas Desa Batu Belubang Nodi Gunawan, untuk mempertanyakan apakah sebagai Babhinkamtibas Batu Beluang mengetahui perihal tambang di lahan keluarga Kades Batu Belubang (non aktif) Warsih.
Awalnya Nodi mengaku tidak tahu dan bingung atas pertanyaan media ini.
“TI yang mano Pak, banyak TI di sano, bingung aku Pak,” ujar Nodi, dengan logatnya tersebut.
Saat dijelaskan posisi TI dan kepemilikan tanah tersebut, akhirnya Nodi mengakui bahwa benar ada aktivitas tambang di lokasi tersebut.
Hanya saja Nodi tidak bisa memastikan kepemilikan lahan tersebut.
“Kito cek dulu Pak surat-suratnyo, baru tahu punya siapo tanah itu. Kalo yang tempat buang sampah itu benar milik Ibu Kades Warsih,” tukas Nodi.
Ketika ditanyakan apakah Ia tahu bahwa salah satu pemilik tambang di lahan yang disebutkan oleh Warsih adalah milik mertuanya tersebut adalah Bam***, Nodi mengaku tidak kenal dengan nama tersebut.
“Nah Pak kalo TI di sano banyak Pak. Aku dak tahu punya siapo bai. Aku sesuai atensi pimpinan saja Pak,. Kalo ado TI yang sudah masuk media, sesuai atensi pimpinan, aku disuruh mengimbau. Caro kito Mabinlah Pak, hanya biso mengimbau bai. Kalo yang menertibkan itu tugas pihak lain,” tandas Nodi.
Yang jelas, kata Nodi, oknum warga ataupun oknum yang lainnya, tidak ada yang minta izin dengan dirinya untuk buka TI di wilayah Desa Batu Belubang.