“Pembangunan karakter kuat itu ada dalam Islam, dan salat. Agama Islam ini adalah agama habit, di mana dalam setiap rakaat salatnya dia membaca alfatihah. Begitupun puasa adalah habit, sedekah pun adalah habit, baca Al-Qur’an pun adalah habit. Maka, Islam lah menjadi solusi dalam membangun karakter yang kuat. Jadi, Bapak/Ibu, mulailah disiplin dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Kita tidak akan menemukan perubahan jika tidak dimulai dari hal-hal yang kecil,’ ujarnya.
Semangat Ramadan dikatakan ustaz Hendi, adalah menumbuhkan habit. Untuk itu, dirinya memotivasi agar umat muslim mau berbuat baik dari hal-hal kecil terlebih dahulu.
“Kita tahu bahwa Kep. Babel adalah sebagian kecil dari bangsa ini. Tetapi, jika kita tahu apa yang kita bisa buat dari hal-hal kecil maka negeri ini akan menjadi besar,” tuturnya.
Menutup tausiahnya ustaz Hendi berpesan agar mukmin dan mukminat yang hadir senantiasa mengucap syukur, dan menyikapi kehidupan ini dengan rasa bahagia.