Generasi Y (Millennial): Lahir sekitar 1981–1996. Generasi ini dikenal dengan keterampilan teknologi yang baik dan mengalami perkembangan pesat dalam internet dan media sosial.
Generasi Z: Lahir sekitar 1997–2012. Mereka adalah generasi pertama yang sepenuhnya tumbuh dengan internet dan teknologi digital, serta sering dikenal sebagai digital natives.
Generasi Alpha: Lahir dari sekitar 2013 hingga saat ini. Generasi ini merupakan generasi yang paling muda dan tumbuh dalam lingkungan yang sangat terhubung secara digital.
Generasi z dan alpha adalah generasi yang paling dekat dengan internet, tumbuh dan berkembang dengan kemudahan akses internet. Mudahnya dalam mengakses internet menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua dan pendidik dalam melindungi gen z dan alpha dari dampak negatif internet, beragam media dan konten yang tidak sesuai umur menjadi cikal bakal degradasi moral. Menurut Kemendikbud RI terdapat 18 nilai karakter yang harus di kembangkan: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial.
Keleluasaan gen z dan alpha mengakses internet menjadi pekerjaan rumah bagi orang tua dan pendidik untuk membantu mereka memfilter informasi yang diterima. Beragam platform media sosial seperti Instagram, tiktok, youtube, X dan sebagainya menjadi wajib hukumnya bagi gen z dan alpha dalam bermedia sosial. Beberapa media sosial seperti X yang notabene adalah miniblog sangat rawan akan konten negatif apabila tidak dapat menyaring informasi yang akurat dan juga sangat rentan dengan konten pornografi. Topik teratas di linimasa sering kali dimanfaatkan untuk mengangkat topik lain yang negatif. Hal ini mempengaruhi gen z dan juga alpha terbawa pada hal yang negatif. Apabila memiliki nilai karakter yang sudah ditanamkan sejak dini bagi gen z dan alpha setidaknya akan melindungi mereka dari pengaruh buruk.
Terkadang konten yang tidak sesuai dengan usia mereka menjadi makanan mereka sehari-hari. Tentu dampak negatif dan dari konten akan sangat mempengaruhi pola pikir mereka, ketidak hati-hatian dalam menyaring informasi akan memudahkan mereka menerima berita hoax, sehingga menimbulkan opini yang hanya dari satu sisi. Hal ini dapat menyebabkan kekeliruan mereka dalam bersuara dan apabila penyampaian cenderung mengarah intimidasi atau merugikan maka akan melanggar UU ITE.
Selain itu juga terjadinya degradasi moral pada gen z dan alpha karena nilai-nilai karakter yang ditanamkan di sekolah dan juga di rumah tergerus dengan dampak negatif media sosial yang di salah gunakan. Setidaknya terdapat beberapa nilai karakter yang harus tertanam pada diri gen z dan alpha agar tidak terbawa arus negatif dari internet. Peran pemerintah dan orangtua menjadi sangat penting dalam membangun gen z dan alpha menjadi generasi emas yang dicita-citakan. Penguatan nilai karakter dan penanaman nilai karakter dari sekolah dan rumah harus terus dikuatkan bagi gen z dan alpha karena dengan karakter yang tertanam gen z dan alpha akan sedikitnya masih berpegangan pada nilai dan norma yang berlaku di Masyarakat.