Dalam kasus ini, korban yang terkena kejahatan online pasti melaporkan ke pihak Aparat Penegak Hukum. Kemudian, Aparat tersebut pasti mencari tahu dan mengumpulkan bukti, mengumpulkan bukti yang kuat ini sering kali menjadi masalah besar bagi mereka (Aparat Penegak Hukum), dikarenakan kurangnya alat yang canggih, akibatnya pelaku kejahatan online tersebut dapat menggunakan identitas palsu, mereka memanfaatkan teknologi untuk menyembunyikan jejak digital, sehingga menyulitkan Aparat Penegak Hukum untuk melacak dan menangkap mereka. Ini menimbulkan kesulitan yang besar dalam upaya investigasi dan penuntutan.
Selain itu, para pelaku kejahatan juga tidak hanya berasal dari Indonesia atau satu negara saja, melainkan banyak negara yang terlibat dan bekerja sama dalam hal ini. Oleh karena itu, penanganan kasus seperti ini memerlukan kerjasama internasional yang kuat. Selain para pelaku yang beda negara, edukasi tentang resiko adanya kejahatan online ini kurang diterapkan di masyarakat, bahkan banyak beberapa masyarakat yang mengabaikan tentang hal ini.
Kejahatan Online ini menimbulkan sanksi yang berat bagi siapapun yang melakukan kejahatan tersebut. Tetapi, ada juga hukuman yang diterapkan dalam beberapa kasus, dan dianggap belum memberikan efek jera yang kuat bagi pelakunya. Mengingat dampak kejahatan online bisa sangat luas, seperti merusak reputasi atau merugikan finansial ribuan korban, penting bagi hukum untuk bisa memberikan hukuman yang setimpal.