Lahan bekas tambang sering mengalami kerusakan tanah, erosi, dan pencemaran, yang memerlukan rehabilitasi untuk mengembalikannya menjadi produktif. Dengan menambah bahan organik dan mengelola air, struktur tanah bisa diperbaiki. Tanaman seperti vetiver grass dapat membantu menyerap pencemar, sementara kelapa sawit atau karet cocok untuk perkebunan berkelanjutan. Rehabilitasi ini bermanfaat untuk memulihkan ekosistem, meningkatkan kualitas air, dan mengurangi erosi. Selain itu, ini juga meningkatkan produktivitas pertanian dan membuka lapangan kerja baru. Tantangan utama adalah kurangnya dana dan kesadaran, yang membutuhkan kebijakan pemerintah yang mendukung. Dengan pendekatan yang tepat, rehabilitasi ini menawarkan peluang ekonomi jangka panjang bagi masyarakat.
Pengembalian lahan bekas tambang menjadi perkebunan berkelanjutan merupakan langkah yang sangat positif baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi. Dengan rehabilitasi yang tepat, lahan yang sebelumnya rusak dapat dipulihkan dan dimanfaatkan untuk pertanian yang produktif, seperti kelapa sawit atau karet. Ini tidak hanya memperbaiki ekosistem, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendukung perekonomian lokal. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, diperlukan kesadaran, dana yang cukup, dan kebijakan yang mendukung dari pemerintah serta kerjasama antara berbagai pihak. Pendekatan yang berkelanjutan akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.