Penyalahgunaan UU PA untuk menyerang guru akan membawa dampak negatif yang luas, baik untuk individu guru itu sendiri maupun untuk dunia pendidikan secara keseluruhan. Pertama, dampak terhadap guru. Guru adalah figur otoritas yang seharusnya dihormati oleh peserta didik. Jika seorang guru takut untuk menegur atau memberikan sanksi kepada murid karena khawatir dituduh melanggar UU Perlindungan Anak, maka fungsi pendidikan yang mendidik dan membentuk karakter anak menjadi terganggu. Guru yang seharusnya bertugas memberikan bimbingan akan merasa tertekan, bahkan takut untuk mendidik anak dengan penuh kasih sayang. Kedua, dampak terhadap peserta didik. Anak-anak yang seharusnya belajar untuk menghormati norma, peraturan, dan disiplin akan menjadi lebih sulit diajari jika guru tidak dapat lagi memberikan sanksi atau teguran. Ketika anak-anak tidak lagi merasa ada konsekuensi dari perilaku mereka, mereka akan kehilangan rasa tanggung jawab dan kedisiplinan yang seharusnya dimiliki. Tanpa pengawasan dan bimbingan yang tepat, anak-anak bisa terjerumus ke dalam perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral yang diajarkan oleh masyarakat.
Menurut saya, agar Undang-Undang Perlindungan Anak dapat berjalan dengan baik tanpa merugikan guru, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, orang tua dan masyarakat perlu lebih memahami isi dan tujuan dari undang-undang ini. Banyak tindakan guru, seperti memberikan teguran atau sanksi, sering dianggap sebagai kekerasan, padahal hal tersebut merupakan bagian dari proses mendidik anak. Kedua, perlu ada aturan yang jelas tentang apa saja yang termasuk kekerasan dalam dunia pendidikan. Dengan aturan yang rinci, kita dapat menghindari kesalahpahaman atau penyalahgunaan hukum yang dapat merugikan guru. Dengan adanya aturan yang jelas, guru juga akan merasa lebih nyaman dan aman saat menjalankan tugasnya.
Selain itu, sekolah juga harus mendukung guru, misalnya dengan memberikan pelatihan agar mereka memahami cara mendidik yang sesuai dengan aturan dan bagaimana menghadapi tuduhan yang mungkin muncul. Pelatihan ini akan membantu guru lebih siap, dan sekolah juga perlu memberikan perlindungan hukum kepada guru dari tuduhan palsu atau fitnah.
Terakhir, kita semua harus mampu menjaga keseimbangan antara perlindungan terhadap anak dan penghargaan terhadap guru. Proses belajar bukanlah hal yang sederhana karena melibatkan interaksi antara guru dan siswa. Oleh karena itu, Undang-Undang Perlindungan Anak jangan sampai disalahgunakan untuk merugikan guru yang sebenarnya ingin mendidik anak-anak dengan baik.