Salah satu kendala utama dalam penertiban tambang ilegal adalah dugaan bocornya informasi razia sebelum operasi berlangsung.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa aktivitas tambang ilegal tersebut diduga dilindungi oleh oknum aparat setempat. “Razia tuh dak akan sukses pak, karena selalu bocor. Kami menduga penambang yang bekerja tersebut di-backingi oknum aparat,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Selain itu, muncul dugaan bahwa laporan yang disampaikan kepada Kapolres kerap dipalsukan oleh oknum tertentu demi menjaga citra positif di mata pimpinan. “Laporannya bagus terus ke atasan, ABS (Asal Bos Senang). Karena oknum lah yang bermain di sini,” tambah sumber tersebut.
Kondisi ini menjadi ujian besar bagi Kapolres Bangka Tengah. Apakah janji penindakan tegas ini mampu menjawab keraguan masyarakat? Ataukah aktivitas tambang ilegal akan terus merusak lingkungan tanpa tindakan nyata dari aparat penegak hukum?
Keberhasilan operasi ini tidak hanya soal menertibkan tambang ilegal, tetapi juga mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap integritas aparat penegak hukum.
Tanpa langkah nyata yang transparan dan tegas, tambang ilegal akan terus menjadi momok yang merusak lingkungan dan melemahkan kepercayaan publik. (OB)