Selama tiga tahun ini pesta pora PIP dan TI di Teluk Kelabat, tidak telihat adanya penertiban yang sungguh-sungguh dari PT Timah Tbk. Jikapun ada hanya pemanis retorika, agar terkesan ada kegiatan pengawasan terhadap WIUP PT Timah.
Akibatnya Teluk Kelabat tetap bergelora menjadi ladang PIP dan TI Illegal.
Kemana bijih timah hasil PIP dan TI illegal dari Teluk Kelabat ini berlabuh? Sejumlah warga kepada media ini menyebutkan bahwa bijih timah dibeli oleh para cukong dan kolektor.
“Tapi biasanya ujung-ujungnya dijual ke PT Timah juga Bang. Sebagian lagi dijual ke semelter,” ujar Is, yang minta namanya diinisialkan.
Artinya, kesan pembiaran yang dilakukan PT Timah selama ini, karena PT Timah juga menikmati hasil dari PIP maupun TI Illegal tersebut untuk menambah bahan baku produksi?
“Kira-kira macamtulah Bang benang merahnya,” tukas Is.
Media ini mencoba mengkonfirmasi soal pembiaran WIUP yang digasak oleh penambang illegal ini kepada Kabid Humas PT Timah Tbk, Anggi Siahaan melalui pesan WA Selasa (17/5/2022) sekitar pukul 07.34 WIB.
Hanya saja hingga berita ini dinaikkan Minggu (22/5/2022), belum ada respon maupun penjelasan resmi dari Kabid Humas PT Timah Tbk.
Media ini juga sempat menanyakan, dengan adanya pembiaran dan tutup mata terhadap akivitas tambang illegal di WIUP PT Timah di Teluk Kelabat, berarti PT Timah menerima dan membeli barang “haram” dari penambang tersebut.
Pertanyaan ini juga tidak dijawab oleh Anggi Siahaan. Dengan tidak adanya bantahan resmi dari Humas PT Timah Tbk ini, maka indikasi pembiaran dan pembelian bijih timah illegal menjadi benar adanya.