Anehnya, hingga saat ini, tidak ada tindakan tegas dari aparat untuk menghentikan aktivitas yang diduga ilegal ini. Penyelundupan timah bukanlah isu baru di Bangka Belitung, namun aksi-aksi seperti ini seringkali luput dari penindakan hukum.
Fenomena lolosnya pengiriman timah ilegal ini memunculkan kritik tajam terhadap APH di Bangka Belitung. Dalam konteks ini, banyak yang mempertanyakan: apakah lemahnya pengawasan ini disebabkan oleh kurangnya sumber daya, celah hukum, atau bahkan adanya oknum yang bermain?
Berulangnya kasus penyelundupan timah di wilayah ini menunjukkan perlunya reformasi besar dalam sistem pengawasan dan penegakan hukum. Jika dibiarkan, Bangka Belitung tidak hanya akan kehilangan sumber daya berharga, tetapi juga kredibilitas sebagai wilayah yang menjunjung supremasi hukum.
Masyarakat mendesak adanya transparansi dari pihak terkait, termasuk KSOP, aparat pelabuhan, dan instansi hukum lainnya, untuk mengusut tuntas kasus ini. Sebab, penyelundupan seperti ini bukan hanya merugikan negara dari segi ekonomi, tetapi juga mencederai kepercayaan publik terhadap integritas hukum di Indonesia.
Bagaimana akhir dari kisah 15 truk timah ini? Publik menunggu aksi nyata dari aparat untuk mengungkap tabir di balik penyelundupan ini. Akankah keadilan dapat ditegakkan, ataukah kasus ini hanya menjadi satu lagi cerita yang berlalu tanpa jawaban? (*/JB/okeyboz)